Sandiwara Indah Bukan Hanya Dongeng
Agustus 2009
Rasanya aku tak seberuntung orang lain yang mampu mengutarakan indahnya bait cinta dan menggenggamnya penuh arti meniti satu jalan pasti dimana tersimpan satu tujuan indah. Aku hanya mampu merasakan cinta tanpa mereguk keindahannya. Aku harus puas dengan tetap berharap, bermimpi meskipun hanya dengan mengingat dongeng tentang pangeran atau ksatria berkuda putih sekalipun. Tapi aku tetap bersyukur.. karena cinta yang lain selalu bersemi mengisi kekosongan hati, mengusir kegundahan dan menyakinkanku bahwa mereka selalu ada kapanpun dan bagaimanapun diriku. Keluarga dan sahabat.. di sampingku...selalu.
“Jo,buruan turun! Kita tunggu di meja makan ya,” teriakan Josh seakan menghentikan gerakan penaku untuk menekuni baris berikutnya. Dengan segera aku membereskan catatan harianku dan segera meluncur menyusul yang lain di meja makan.